PENGERTIAN ADM KEPEGAWAIAN
Istilah Administrasi
Kepegawaian atau personnel administration di Amerika serikat dipergunakan dalam
bidang pemerintahan, sedangkan personnel management dipergunakan dalam bidang
bisnis. Di Indonesia ada kecenderungan menggunakan istilah manajemen kepegawaian
(personnel management), baik dalam bidang pemerintahan maupun dalam bidang
bisnis.
Administrasi Kepegawaian
adalah seni memilih pegawai-pegawai baru dan mempekerjakan pegawai-pegawai lama
sedemikian rupa sehingga dari tenaga kerja itu diperoleh mutu dan jumlah hasil
serta pelayanan yang maksimum (Felix A. Nigro,1963:36).
Sehubungan dengan perumusan tersebut, maka
fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan dari administrasi kepegawaian menurut
Felix A. Nigro meliputi :
1 . Pengembangan struktur
organisasi untuk melaksanakan program kepegawaian termasuk didalamnya tugas dan
tanggung jawab dari setiap pegawai yang ditentukan dengan jelas dan tegas.
2 . Penggolongan jabatan yang
sistematis dan perencanaan gaji yang adil dengan mempertimbangkan adanya saingan
yang berat dari sektor swasta.
3 . Penarikan tenaga kerja yang
baik.
4 . Seleksi pegawai yang menjamin
adanya pengangkatan calon pegawai yang cakap dan penempatannya dalam
jabatan-jabatan yang sesuai.
5 . Perencanaan latihan jabatan
dengan maksud untuk menambah keterampilan pegawai, memotivasi semangat kerja
dan mempersiapkan mereka untuk kenaikan pangkat.
6 . Penilaian kecakapan pegawai
secara berkala dan teratur dengan tujuan meningkatkan hasil kerjanya dan
menentukan pegawai-pegawai yang cakap.
7 . Perencanaan kenaikan pangkat
yang didasarkan atas kecakapan pegawai dengan adanya sistem jabatan, di mana
pegawai-pegawai yang baik ditempatkan pada jabatan-jabatan yang sesuai dengan
kecakapannya, sehingga mereka dapat mencapai tingkat jabatan yang paling
tinggi.
8 . Kegiatan-kegiatan untuk
memperbaiki hubungan antar manusia
9 . Kegiatan-kegiatan untuk
memelihara dan mempertahankan moril serta disiplin pegawai
Sementara itu Glenn O Stahl,
merumuskan administrasi kepegawaian sebagai keseluruhan yang berhubungan dengan
sumber-sumber manusia dari organisasi (1962:15). Fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan dalam administrasi kepegawaian menurut Stahl meliputi :
1 . Penentuan yurisdiksi
2 . Pengusahaan tenaga kerja
3 . Pengujian pelamar-pelamar dan
pengembangan daftar dari calon-calon yang lulus dalam ujian
4 . Pengurusan sistem sertifikasi
dan penggunaan dari daftar calon-calon yang lulus ujian, pengurusan masa
percobaan dan prosedur-prosedur penempatan kembali dalam jabatan-jabatan lama
5 . Pembuatan standar-standar
untuk penggolongan tugas-tugas jabatan
6 . Pengurusan daftar-daftar
pembayaran
7 . Penentuan kebijaksanaan yang
luas dan prosedur yang distandarisasi tentang hal-hal seperti masa percobaan, pemindahan
dan kenaikan pangkat, kehadiran dan cuti, tingkah laku dan disiplin,
pemberhentian dan keluhan-keluhan
8 . Pengembangan petunjuk dan
informasi serta mendorong praktik yang terbaik dalam pengawasan,
program-program, kesehatan dan keamanan, penilaian prestasi kerja, lingkungan
kerja, rekreasi, dan latihan jabatan.
9 . Penyelenggaraan riset
kepegawaian
1 0. Penyelenggaraan latihan jabatan
1 1. Pelaksanaan sistem pemensiunan pegawai
1 2. Pemeliharaan rencana yang membangun mengenai hubungan masyarakat
1 3. Pemberian saran-saran mengenai manajemen kepegawaian dan perbaikan
kebijaksanaan secara berkala kepada pimpinan atasan
Menurut Prof. Dr. R Arifin
Abdulrachman, Administrasi kepegawaian negara adalah salah satu cabang dari
administrasi negara yang berkaitan dengan segala persoalan mengenai
pegawai-pegawai negara (1960:5). Selanjutnya kegiatan-kegiatan administrasi
kepegawaian negara meliputi :
1 . Analisa jabatan, klasifikasi
jabatan dan evaluasi jabatan
2 . Recruitment, ujian-ujian dan
penempatan
3 . Training
4 . Promosi dan transfer
5 . Penggajian
6 . Employee counselling
7 . Personnel relations
8 . Disiplin dan moral
9 . Catatan kepegawaian
Paul Pigors dan Charles A.
Myers serta Thomas G Spates berpendapat bahwa administrasi kepegawaian adalah
suatu tata cara atau prosedur tentang cara-cara mengorganisasi dan
memperlakukan orang yang bekerja sedemikian rupa sehingga mereka masing-masing
mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari kemampuannya, jadi memperoleh
efisiensi yang maksimum untuk dirinya sendiri dan golongannya. Disamping itu
untuk perusahaan, di mana mereka merupakan bagian yang menentukan keuntungan
yang bersifat kompetitif dan hasil yang optimum (1961:12)
Kalau kita perhatikan rumusan
di atas, nampak bahwa perumusan tersebut ditekankan pada dua hal, yakni:
1 . Administrasi kepegawaian
didasarkan atas suatu tata cara, dari mana diperoleh sudut pandangan dan
teknik-teknik mengawasi orang-orang yang sedang bekerja.
2 . Administrasi kepegawaian yang
baik membantu individu untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dan tidak hanya
untuk mendapatkan kepuasan individu yang maksimum dari pekerjaannya, tetapi
juga kepuasan sebagai bagian dari suatu kelompok pekerjaan.
Dalam perumusan ini anggapan bahwa jika orang-orang
diperlakukan sebagai individu yang mempunyai tanggung jawab dan juga sebagai
anggota kelompok yang bekerja sama, maka mereka akan memberikan kontra prestasi
dengan jalan melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya untuk organisasi, di mana
mereka merupakan bagian yang penting. Hal ini menunjukkan bahwa demokrasi
adalah lebih kuat dan lebih efektif dari pada paham otoriter dan bahwa baik
dalam organisasi perusahaan maupun pemerintahan pegawai-pegawai akan lebih
berbahagia dan akan bekerja lebih efektif dari pada jika mereka selalu disodori
dengan aturan-aturan (ditekankan pada pekerjaan, tidak bebas bekerja).
Menurut Lawrence A. Appley,
manajemen dan administrasi kepegawaian adalah satu dan tidak dapat dibedakan
satu sama lain. Administrasi kepegawaian mula-mula menjadi bagian dari
manajemen ilmiah, terutama dalam hubungannya dengan employment, ujian,
penempatan, penentuan upah dan penilaian hasil kerja. Manajemen yang baik
berarti memperoleh hasil yang efektif melalui orang-orang. Manajer yang
berhasil mendapatkan orang-orang untuk diajak bekerja sama, bukan karena ia
mempunyai kekuasaan terhadap mereka dan dapat memerintahkan untuk melaksanakan
pekerjaan yang dikehendakinya, akan tetapi karena ia merupakan seorang pemimpin
yang dicintai oleh orang-orang bawahannya, sehingga orang-orang ini suka
bekerja dengan giat dan sebaik-baiknya. Mendapatkan kerja sama yang ikhlas dari
bawahan merupakan persoalan manajemen.
Manajemen memberikan instruksi-instruksi
yang jelas dan latihan-latihan yang efektif, sehingga orang-orang tersebut
mengetahui dan cakap serta terampil mengerjakan apa yang diharapkan. Manajemen
mengawasi hasil-hasil pekerjaan dari orang-orang bawahan secara terus menerus
dan memberitahukan bagaimana sebaiknya mereka harus bekerja. Manajemen harus
terus menerus berusha mencapai hasil pekerjaan yang lebih baik, dengan jalan
mendorong, mengajak, memberi semangat dan motivasi. Dari uraian ini jelaslah
bahwa manajemen kepegawaian sesungguhnya sama dengan administrasi kepegawaian
(1961:6)
Dalam kamus administrasi ,
administrasi kepegawaian dirumuskan sebagai segenap aktivitas yang bersangkut
paut dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu usaha kerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu (1968:195). Aktivitas administrasi kepegawaian
terutama berkisar pada penerimaan, pengembangan, pemberian balas jasa dan
pemberhentian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar